apa arti flamming?



Flaming berasal dari kata flame yang berarti membara atau membakar. Kalau flaming bisa kita simpulkan bahwa flaming ialah menyala atau hampir sama definisinya dengan flame. Akan tetapi pengertian flaming di internet memiliki arti yang berbeda. Yaitu, sifat yang dapat membakar, membara, atau menyalakan emosi orang sehingga bisa dibilang konflik di dunia maya itu. Karena itu, didunia ini memang ada yang namanya konflik, selain konflik juga ada yang namanya permusuhan, pertikaian, dan lain-lain.
          Flaming merupakan konflik perdebatan yang ada di dunia internet karena masalah sesuatu. Masalah itu bisa dapat berupa pengejekan terhadap komponen dunia maya, perdebatan, pertikaian, hingga terjadinya peperangan adu mulut di dunia maya. Peperangan atau flaming ini dapat menimbulkan kita kena banned, block, penyesalan hingga terjadinya permusuhan antara satu dengan lainnya sehingga dapat menimmbulkan rasa benci satu sama lain.
Flaming adalah ketika seseorang atau sekelompok orang mengekspresikan hal-hal negatif mengenai situasi tertentu. Alasan untuk mengingatkan orang yang melakukan hal ini adalah karena beberapa orang mungkin tidak tahu jika orang tersebut sedang melakukan flaming. Maksudnya di sini adalah, lingkungan Internet tidak seperti Anda sedang duduk dengan orang lain dan saling berhadap-hadapan, lalu mengatakan orang lain itu gila atau Anda jengkel terhadap sesuatu. Jadi tolong beritahu orang lain jika dia sedang melakukan flaming.
Flaming adalah interaksi bermusuhan dan menghina antara pengguna internet, sering melibatkan penggunaan senonoh. Hal-hal yang biasanya dibahas adalah politik, agama, dan filsafat, atau isu-isu yang polarisasi sub populasi, tetapi juga dapat dipicu oleh perbedaan yang tampaknya sepele. Gejolak yang disengaja, sebagai lawan menyala sebagai hasil dari diskusi emosional,dilakukan oleh individu yang dikenal sebagai flamers, yang secara khusus termotivasiuntuk menghasut menyala. Pengguna ini mengkhususkan diri dalam menyala dan menargetkan aspek-aspek tertentu dari percakapan yang kontroversial.

Teori Terkait

           Banyak peneliti sosial telah menyelidiki menyala, datang dengan beberapa teori yang berbeda tentang fenomena tersebut. Ini termasuk deindividuation dan mengurangikesadaran perasaan orang lain (efek rasa malu online), kesesuaian dengan norma-normayang dirasakan, miskomunikasi disebabkan oleh kurangnya isyarat sosial yang tersediadalam komunikasi, nd antiprocess face-to-face.

Sejarah Flaming

           Bukti perdebatan yang mengakibatkan penghinaan yang dipertukarkan dengan cepatkembali-dan-balik antara dua pihak dapat ditemukan sepanjang sejarah. Argumen di atasratifikasi Konstitusi Amerika Serikat sering sosial dan emosional dipanaskan dan intens,dengan banyak mencolok satu sama lain dengan koran lokal. Juga, interaksi tersebutselalu menjadi bagian dari kritik sastra.
           Menurut Virginia Shea, flaming dalm sebuah diskusi bias berarti “perdebatan sengit”(isitilah kitanya mugkin “debat kusir”).  flaming mendebat hindari mendebat secara membabi buta.

Menurut dari buku Virginia Shea dari beberapa jurnal penelitian ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, diantaranya :

1.     Pikirkan dulu sebelum memposting
2.     Dalam penulisan judul  posting dan berkomentar hindari menggunakan huruf KAPITAL. Jika huruf KAPITAL semua akan berpersepsi oleh orang lain seperti “BERTERIAK”.
3.     Hindari singkatan Alay
4.     Menulis dan berkomentar secara singkat dan focus
5.     Hindari emoticon
6.     Hindari sikap mudah tersinggung
7.     Hindari sikap atau kata-kata yang menggurai
8.     Memafkan kesalahan orang lain
9.     Kenali audiens




Contoh Kasus:
1.) Ujaran kebencian terhadap Wali Kota Surabaya
            Pemilik akun Facebook Zikria Dzatil ditetapkan sebagai tersangka yang diduga menghina Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pada platform Facebook. Ia ditangkap di Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 31 Januari 2020. Akun Facebook ini mengunggah foto Wali Kota Tri Rismaharini dengan keterangan yang tidak pantas dan dianggap menghina serta melukai perasaan segenap warga Surabaya. Polisi menyita barang bukti berupa telepon seluler android dan tiga tangkapan layar postingan Zikria di Fecebook. Dalam tangkapan layar 16 Januari pukul 18.59 akun atas nama Zikria Dzatil mengunggah foto Risma di sungai disertai keterangan, “Anjiir...asli ngakak abis...nemu nih foto sang legendaris kodok betina.”. ZD mengakui kesalahannya dan menyesal di hadapan polisi. Ia menceritakan, penyesalan itu bukan pada saat ia tertangkap. Penyesalan itu muncul ketika usai mengunggah hinaan itu. Ia mengaku di-bully dan anak-anaknya diteror sehingga membuat keluarga tidak tenang.

"Saya sama sekali tidak membenci Bunda Risma. Saya hanya terpancing oleh status-status negatif di media sosial. Jadi saya berharap agar Bunda Risma mau memaafkan saya,” tutur dia.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) pun memaafkan tersangka ZD. Bahkan Risma mengajak masyarakat Surabaya juga memaafkan ZD.
2.) Ujaran kebencian kasus “Ikan Asin”
Kasus ini bermula dari Galih Ginanjar yang bicara tentang masa lalunya di YouTube channel milik Rey Utami dan Pablo Benua. Di sana, Galih membicarakan tentang hubungannya bersama Fairuz A Rafiq saat keduanya belum bercerai. Sampai membanding-bandingkan antara Fairuz dengan istrinya yang sekarang, Barbie Kumalasari.
Tak sampai di situ saja, hal yang sifatnya privat dan sensitif juga ikut diumbar. Hingga sampai akhirnya menjadi sorotan, menyebut Fairuz A Rafiq diumpamakan sebagai ikan asin.
"Kalau yang onoh, baru di buka tudung saji haaa ikan asin, tutup lagi," ucap Galih waktu itu.
Bagaimana Galih Ginanjar menanggapi tentang pelaporan itu? Galih pun berikan klarifikasinya. Ya, tentang ucapan ikan asin itu. Ia merasa apa yang diucapkannya hanyalah bercandaan semata. Semua pun dilebih-lebihkan oleh netizen sendiri. Banyak yang berkomentar negatif dengan adanya video itu. Publik merasa video tersebut tak pantas untuk dibuat. Apalagi terdengar menjelek-jelekkan satu pihak.

Perspektif kasus 1
Dari kasus tersebut jika tindakan ZD dianggap tidak pantas dan sangat melukai perasaan seseorang. Bahwa ujaran kebencian penghinaan ini dianggap melukai hati segenap  masyarakat Surabaya pula. Kasus ini dapat kita jadikan pelajaran agar dapat lebih memerhatikan dalam menggunakan media elektronik, bahwa semakin jaman berkembang dan semakin canggih, moral yang dimiliki seseorang semakin luntur karena globalisasi yang terjadi. Banyak kasus-kasus yang menyimpang yang terjadi yang dapat merugikan masyarakat.
Perspektif kasus 2
Dalam perspektif psikologi tentunya yang dilakukan oleh ginanjar bukanlah hal yang wajar apalagi sampai mencemarkan nama baik sang mantan istri Fairuz Arafiq dan keluarga besar. Video yang dibuat oleh Ginanjar di youtube chanel Rey Utami dan Pablo tersebut menuai kecaman dari para netizen tak sedikit juga netizen yang sedih mendengar statement Ginanjar yang menjelek-jelekan Fairuz. Menurut netizen video tersebut tidak pantas untuk di publish apalagi mengandung unsur pencemaran nama baik dan menjelek-jelekan satu pihak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH "PENYALAHGUNAAN SOSIAL MEDIA YOUTUBE"